Thursday, July 1, 2010

MAQUI'S



Setiabudi Building, sebuah stall kecil dengan disain yang minimalis menarik perhatian saya. dipajang dengan sederhana namun menggoda selera; sederetan kue serupa cupcake (lebih seperti bowlcake dikarenakan bentuknya yang cekung ke dalam) berukuran mungil dan berwarna-warni dengan tag nama; chocolate, rare cheese, green tea dan sebagainya. MAQUI's, bunyi papan yang tertera diatas stall mungil tersebut. gerai yang menjual makanan penutup (dessert) tersebut mampu menggoda mata saya untuk kembali menjelajahi isi display, dimana terdapat lapisan kue cake black forrest, tiramisu serta pudding orange, mango dan saudara-saudaranya yang lain. saya memutuskan untuk mencicipi chocolate dan rare cheese mini cake, dan seketika lidah
saya keluh. rasa coklat yang kental dan dark mengimbangi lembutnya tekstur cake yang padat namun tetap bersahabat. lain lagi dengan rare cheese, sensasi keju yang asam,asin dan manis sekaligus membuat mata saya menyipit, dahi saya mengernyit. Harga minicakes yang saya cicipi tadi umumnya Rp.8000. Harga dessert berkisar antara Rp.8000 - Rp.150.000 untuK cake berukuran besar. Pada akhirnya, kedua rasa tadi menjadi rasa favorit saya setiap mengunjungi gerai MAQUI's yang kini telah berkembang pesat dan menjamur di berbagai pusat perbelanjaan/mall yang tersebar di Jakarta seperti Senayan City, Plaza Indonesia dan Grand Indonesia. Terakhir kali saya berkunjung ke gerai MAQUI's yang terletak di Plaza Indonesia, display menarik berisikan coklat-coklat batangan berbentuk berbagai macam perkakas, bahkan alat rumah tangga sudah mulai ada. Gerai yang tadinya hanya stall kecil kini membesar menjadi sebuah cafe minimalis yang juga menyediakan minuman. konsep minimalis itu kembali saya lihat, ketika produk coklat yang tadi saya lihat diperjelas asa-usulnya oleh pramuniaga. coklat dengan bentuk benda perkakas atau alat rumah tangga tersebut memiliki dimensi ukuran yang sama dengan yang aslinya. bedanya, saya cukup berani untuk mendaratkan gigi saya dan mengunyah linggis yg terbuat dari coklat itu. coklat tersebut tentunya dapat meleleh, tapi hanya dalam kondisi panas yang ekstrim atau paparan matahari selama 2 jam. akhrinya, saya memutuskan untuk membelikan date saya sebuah coklat berbentuk baut. (dengan jurus gombal; "sayang, kok bentuknya sperti baut?" dan jawabannya akan sperti "iya, itu baut hatiku yang lepas, dan cuma kamu yang bisa memasangnya kembali" ;P)

No comments:

Post a Comment